Bentuk- Bentuk Organisasi
Terdapat Cukup Banyak dari bentuk – bentuk Organisasi Namun Saya hanya akan membahas sekitar 5 Bentuk Organisasi Yaitu :
Organisasi Politik
Organisasi Sosial
Organisasi Mahasiswa
Organisasi Olahraga
Organisasi Sekolah
Organisasi Politik
Organisasi Politik adalah Sebuah Kelompok yang berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan ilmu kenegaraan, secara aktif berperan untuk menentukan nasib bangsa tersebut.
Dalam Arti luas Organisasi politik adalah sebuah sistem pemerintahan yang lengkap. Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada satu wilayah tertentu oleh sebuah pemerintahan yang sah.
Contoh dari Organisasi Politik adalah Partai – Partai yang berpartisipasi pada pemilu yang ada di Indonesia.
Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah sebuah Organisasi yang dibentuk oleh masyarakat baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Pada Dasarnya Organisasi dibentuk untuk masyarakat dapat berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan Negara.
Sebagai Makhluk yang selalu hidup bersama – sama, manusia membentuk sebuah organisasi social agar dapat mencapai sebuah tujuan yang tidak dapat dicapai sendiri – sendiri.
Contoh dari Organisasi sosial adalah Palang Merah Indonesia (PMI) Organisasi ini bergerak dalam bidang social kemanusiaan. Organisasi ini memiliki prinsip kemanusiaan, Kesamaan Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan.
Organisasi Mahasiswa
Organisasi Mahasiswa adalah Organisasi yang beranggotakan Mahasiswa, Organisasi ini dapat Berbentuk sebagai Organisasi intra kampus, Maupun Organisasi Ekstra Kampus.
Pada Dasarnya Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa untuk tujuan yang sama, namun hal tersebut harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus Organisasi Tersebut.
Contoh Organisasi Mahasiswa adalah untuk Organisasi Intra Kampus adalah BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan untuk Organisasi Ekstra Kampus adalah Berbagai macam Ekstrakurikuler yang ada di kampus.
Organisasi Olahraga
Organisasi Olahraga adalah sebuah Organisasi yang bergerak di bidang Olahraga. Organisasi ini dibentuk agar Masyarakat yang memiliki kemampuan di bidang suatu cabang olahraga dapat bergabung, dan dilatih yang diharapkan dapat memenangkan kompetisi berskala internasional dan dapat nama bangsa tersebut.
Contoh dari Organisasi Olahraga adalah PSSI, adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang olahraga sepakbola di Indonesia dan FIFA adalah organisasi yang bergerak dibidang yang sama dengan PSSI namun dalam skala Internasional
Organisasi Sekolah
Organisasi Sekolah adalah sebuah organisasi yang beranggotakan siswa yang ada di sekolah. Organisasi ini sebetulnya hampir mirip dengan Organisasi Mahasiswa, namun berada pada lingkungan sekolah.
Organisasi ini pada dasarnya dibentuk untuk mengembangkan pengenalan terhadap kerja sama di dalam organisasi dalam organisasi sekolah terdapat Organissasi Intra Sekolah dan Organisasi Ekstra Sekolah
Contoh dari Organisasi Sekolah adalah untuk Organisasi Intra Sekolah adalah OSIS dan untuk Organisasi Ekstra Sekolah adalah Ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah.
Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata Conligere (bahasa latin) yang berarti menyerang bersama-sama
Menurut Mitchell ( 1981) Konflik adalah sebuah situasi dalam mana dua atau lebih orang saling mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya tetapi hanya salah satu yang berhasil mencapainya.
Menurut James A. Schellenberg (1966) Konflik adalah situasi dimana Individu atau kelompok yang lain dalam rangka merebut sesuatu yang dikehendakii berdasarkan pada persaingan kepentingan-kepentingan karena perbedaan identitas atau sikap.
Menurut Louis Kiesberg (1988) Konflik sosial adalah fenomen umum yaitu hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok ) yang memiliki atau merasa memiliki sasaran-sasaran.
Jenis jenis konflik
Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role)).
Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara).
Konflik antar atau tidak antar agama.
Konflik antar politik.
Teori Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Proses pengambilan keputusan
1. Kewenangan Tanpa Diskusi. Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
2. Pendapat Ahli. Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
3. Kewenangan Setelah Diskusi. Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.
4. Kesepakatan. Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar